The Urban Mama, You Make Me Complete!

Setahun yang lalu, saya keluar dari kamar mandi dengan muka bingung kemudian membangunkan mr.A untuk mengabari dirinya kalau saya positif hamil. Setelah terlambat seminggu dari jadwal haid saya baru berani melakukan tes kehamilan. Bukannya saya tidak bahagia mendapati saya tengah mengandung. Tapi saat mengetahui saya hamil, saya berada 11.000 km dari orang tua dan belum mengantongi izin tinggal permanen di negara ini. Sungguh kebahagiaan yang saya rasakan berbalut dengan rasa khawatir dan ketidaksiapan.

Saya tidak pernah sekalipun sebelumnya berkutat dengan hal yang berkaitan dengan bayi. Saya seperti buta. Ga tau apa-apa tentang kehamilan dan per-bayi-an ini. Hingga pada suatu hari dipertengahan Desember, teh Ninit di akun twitternya menyebut tentang The Urban Mama. Saya yang lagi getol-getolnya mencari tahu informasi tentang kehamilan, menjadi ibu dan bayi, langsung menuju website yang dimaksud. Waktu itu masih beta version. Saya menemukan banyak topik yang bikin saya bersemangat dan melupakan sedikit kekhawatiran  tentang ini itu.

Pertama yang paling bikin saya seneng, banget, sampe pas tau saya langsung nyetel lagunya Michael Jackson- You’re not Alone, saya menemukan ibu-ibu yang domisilinya disekitaran eropa utara. Beneran akhirnya saya tidak merasa sendiri di bagian bumi utara ini. Topik- topik di thread Pregnancy pun jadi bacaan sehari-hari. Tentang ngidam, trus pakaian hamil, makanan yang boleh dan ga. Rasanya menenangkan. Walaupun banyak bacaan dari laman tentang kehamilan atau ibu dan anak, forum The Urban Mama terasa lebih mudah dicerna karena langsung dari pengalamannya urban mama dan papa.

Mulai memasuki tengah kehamilan, mulai mencari info mengenai perlengkapan bayi. Senangnya, ternyata banyak urban mama yang saat itu masih sama-sama mengandung sehingga saling berbagi barang-barang yang penting/tidak penting dan trend eco-lifestyle untuk bayi. Mendekati tanggal melahirkan, the Urban Mama menjadi tempat berbagi sesama ibu-ibu yang akan melahirkan bulan Juli. Walaupun tak saling mengenal, kata-kata semangat dari teman-teman di thread Juli 2010 membuat saya lebih berani dan ceria menghadapi due date. Hebat ya…padahal kami terpisah jarak…

Pasca melahirkan, ternyata tidak segampang dan semudah yang saya bayangkan sebelumnya. Minggu pertama melahirkan, saya harus menghadapi Bhumi, hanya berdua dengan mr.A. Serangan the famous baby blues meruntuhkan mental saya, disertai dengan kelelahan yang amat sangat karena kehilangan waktu tidur sekaligus adanya ekspektasi sebelum melahirkan yang tidak pada tempatnya. Syukurnya, saya segera menyadarinya, karena sempat beberapa kali membaca pengalaman urban mama yang sudah mengalaminya. Mengasuh Bhumi hanya berdua dengan mr.A pun bukan perkara gampang. Bingung puting di minggu keduanya, lalu saya juga terkena thrush, membuat saya dan mr.A jadi rajin mantengin topik Breastfeeding. And it helped much. Mr.A jadi rajin membaca The Urban Mama dan jadi assisten tangguh istrinya kalau mulai kebingungan menghadapi Bhumi.

Kehidupan mulai berjalan normal setelah Bhumi usia sebulan. Topik Recipe untuk keluarga jadi andalan banget karena resep-resep simpel dari urban mama membantu saya yang harus mengurus Bhumi dan rumah sendirian. Yang paling top, suatu hari mr.A menelepon saya dari kantornya, hanya untuk…memberitahu kalau di TUM ada resep martabak manis di halaman depan laman TUM yang sudah lama dia idam-idamkan. Jadilah sorenya saya bisa membuatkan mr.A martabak manis idaman hatinya.

Kesukaan kami jalan-jalan juga mulai kami tularkan ke Bhumi. Dimulai dari mantengin topik Stroller Strory waktu masih dalam masa pencarian stroller sampai mengikuti pembicaraan seru di Travelling with Infants untuk mendapatkan tips-tips mengajak bayi melakukan perjalanan, dan walhasil, saya, Bhumi dan mr.A berhasil menaklukan long haul CPH-JKT.

Pastinya,  dalam 3 minggu Bhumi akan memulai makanan padat, dan hasil mantengin topik BLW, saya dan mr.A memutuskan akan menggunakan metode ini memperkenalkan jenis makanan. Semangat ngeliat foto-foto di topik ini. Semoga ketika tiba waktunya Bhumi senang dan menikmati makanan padat pertamanya. Wish us luck!!

Selain semua ilmu baru yang didapat dari forumnya The Urban Mama, yang paling menyenangkan adalah memiliki teman-teman baru, The TUMblers. They’re great!!! Dari mereka, saya ibu baru ini belajar banyak hal baru menjadi ibu. They show me, there is always a different story in every parenting style. Saya merasa begitu nyaman di forum nya TUM, padahal…tak satupun dari teman-teman ini yang pernah saya temui. Kebanyakan dari mereka benar-benar saya kenal secara virtual. Dan karena berada dibelahan dunia yang berbeda, membuat saya belum punya kesepatan bergabung di kopdarnya TUM yang selalu ramai dan meriah.

Setelah 5 bulan menjadi ibu, TUM selalu menjadi pendamping saya dalam mencari informasi mengenai menjadi ibu dan orang tua. #TUMtips nya yang selalu keren membuat saya tidak ingin ketinggalan mengikutinya. Bahkan pertanyaan-pertanyaan dari urban mama melalui #TUMblersAsk pun menjadi sumber informasi yang berguna untuk saya. Terima kasih ya TUM, saya tidak cuma bisa menjadi ibu yang semakin baik, tapi juga menjadi pribadi yang tangguh dan istri yang bisa membahagiakan suami. Pastinya menjadi inspirasi saya dan mr.A dalam mengasuh Bhumi. The Urban Mama, you make me complete!

Selamat Ulang Tahun yang pertama The Urban Mama. Semoga selalu menjadi tempat belajar bagi urban mama papa dan mengilhami keluarga-keluarga baru. Wish the best for The Urban Mama founder, teh Ninit, mbak Slesta dan mbak Thalia, yang membuat forum ini menjadi penolong bagi ibu baru seperti saya. 🙂 Happy Birthday!!

The Urban Mama Writing Contest

Leave a comment